Deskripsi Proyek

Prasarana Pengendali Banjir Bandung Selatan (PPBBS) yang akan dibangun berupa kolam retensi dan kanal banjir yang bermula dari pertemuan sungai Cikapundung dan sungai Cisangkuy yang bermuara di sungai Citarum - kemudian mengalir menuju ke barat bersimpangan dengan floodway Cisangkuy, dan terus menuju sungai Ciwidey dan berujung di sana, yang selanjutnya mengalir kembali ke sungai Citarum. The South Bandung Flood Control Infrastructure (PPBBS) to be built consists of retention ponds and floodway channel starting from the confluence of the Cikapundung and Cisangkuy rivers which empties into the Citarum river - then heading west intersecting the Cisangkuy floodway, and continuing towards the Ciwidey river, which then flows back into the Citarum river. Lokasi proyek berada di 3 kecamatan di kabupaten Bandung, meliputi kecamatan-kecamatan:

  • Baleendah
  • Pameungpeuk
  • Katapang

PPBBS merupakan kombinasi dari upaya struktural pengurangan resiko besaran banjir dengan membangun :

  • Prasarana pengendali banjir:
    • peningkatan kapasitas sungai tanggul
    • pelimpah banjir
    • bendungan
  • Prasarana pengendali aliran permukaan:
    • penampung banjir (pond)

Prasarana Pengendali Banjir Bandung Selatan (PPBBS) diintegrasikan dengan Rencana Pengendalian Banjir Wilayah Sungai Citarum (Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citarum) yang ada, sehingga menjadi program yang terintegrasi.

Dengan infrastruktur ini daerah seluas 2,410 HA yang semula banjir, dapat direduksi menjadi hanya 590 HA saja. Reduksi ini terbesar terjadi di daerah Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang

Jalan Tol Lingkar Selatan Bandung

Di lokasi yang sama sedang digagas usulan proyek KPBU yaitu Jalan Tol Lingkar Selatan Bandung (JTLSB), yang membentang dari persimpangan Pasteur di Kotamadya Bandung sampai persimpangan Majalaya - pertemuan dengan jalan tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap.

Jalan Tol ini direncanakan akan memiliki :

  • Persimpangan : Pasteur, Soreang, Majalaya.
  • Simpang Susun: Giriwangi, Kopo, Banjaran, Cijagra.

Dalam proses penyiapan usulan proyek ini, diusulkan agar proyek ini dapat diintegrasikan dengan usulan proyek Prasarana Pengendalian Banjir Bandung Selatan, dengan cara menyelaraskan trase jalan tol berdampingan dengan kanal banjir PPBBS. Proyek PPBBS akan makin optimal jika diintegrasikan dengan Jalan Tol Lingkar Selatan Bandung (JTLSB) - dimana kanal banjir / floodway PPBBS ditempatkan berdampingan dengan trase jalan tol tersebut, sehingga membuat efisiensi dalam hal pengadaan tanah. Dengan terbebaskannya Bandung Selatan dari banjir, dan dibangunnya jalan tol yang meningkatkan aksesabilitas daerah tersebut, daerah tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan perkotaan sebagai bagian dari Pengembangan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung.

Integrasi PPBBS dengan JTLSB

Dengan proyek pengendali banjir PPBBS, kawasan Bandung Selatan terutama Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang akan terbebas dari banjir, dan adanya jalan tol JTLSB akan meningkatkan aksesabilitas daerah tersebut. Daerah tersebut akan meningkat nilai ekonominya dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan perkotaan sebagai bagian dari Pengembangan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung.

Pengembangan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung

Dengan adanya prasarana pengendali banjir PPBBS, kawasan yang sering/ rawan banjir di Bandung Selatan tereduksi secara signifikan. Reduksi banjir terbesar terjadi di daerah Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Dengan terbebaskannya Bandung Selatan dari banjir, daerah tersebut dapat dikembangkan menjadi kawasan perkotaan (Urban Development ) sebagai bagian dari Pengembangan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung.

Merujuk pada Peraturan Presiden Republik Indonesia No.45 Tahun 2018 - Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung,Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung merupakan kawasan strategis nasional yang terdiri atas Kawasan Perkotaan Inti (Bandung dan Cimahi) dan Kawasan Perkotaan di Sekitarnya yang membentuk Kawasan Metropolitan. Pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Inti sebagai pusat kegiatan utama dan pendorong pengembangan Kawasan Perkotaan di Sekitarnya.

Pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan di Sekitarnya sebagai penyeimbang Kawasan Perkotaan Inti

Kawasan Perkotaan Baleendah-Dayeuhkolot-Bojongsoang, terdiri atas :

  • pusat pendidikan tinggi;
  • pusat perdagangan & jasa internasional, nasional, dan regional
  • pusat kegiatan industri;
  • pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional
  • pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara
  • pusat kegiatan pertanian
  • pusat kegiatan pariwisata

Rencana Tata Ruang Perkotaan Cekungan Bandung

PENGEMBANGAN KWS PERKOTAAN BANDUNG SELATAN

Dengan terbebasnya kawasan banjir Bandung Selatan, terutama di daerah Baleendah, Dayeuhkololot dan Bojongsoang, maka diusulkan daerah ini dikembangkan menjadi Kawasan Perkotaan Bandung Selatan - dimana untuk itu visioning masterplannya telah disiapkan. Pengembangan kawasan ini dapat menjadi bagian dari pengembangan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, dengan penekanan pengembangan sesuai dengan yang digariskan dalam Peraturan Presiden no. 45 tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung. Pengembangan area yang sebelumnya terdampak banjir merupakan sarana Land Value Capture, yang dapat menjadi sumber pendanaan bagi pem-bangunan prasarana pengendali banjir yang merupakan infrastruktur sosial.

Ada 2 instrument Land Value Capture yang dapat diterapkan :

  • Pajak Properti, meliputi PPh, PPN dan PPnBM BPHTB dan PBB
  • Development charges/impact fees/developer exactions. Pengembang menerima hak pengembangan sbg imbalan atas kewajiban untuk memberi kompensasi tunai (atau menye diakan barang) biaya bagian infrastruktur yg menguntung kan area yang lebih luas.

Dengan terintegrasinya Prasarana Pengendali Banjir (PPBBS) dengan Jalan Tol (JTLSB), dan Pengembangan Kawasan Perkotaan (Urban Development ) akan mendorong terwujudnya rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung.